Fungsi-fungsi kepemimpinan
MAKALAH
FUNGSI-FUNGSI KEPEMIMPINAN
DI SUSUN OLEH
FACHRIZA MAULANA ANNUR
RUANG IV A MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNUVERSITAS ASAHAN
T.A 2020/2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah dengan mengucapkan syukur kepada Allah SWT, akhirnya makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan deadline yang sudah ditentukan. Makalah ini berisikan fungsi-fungsi Kepemimpinan. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Kepemimpinan, bapak Dr. H.M Saleh Malawat,MMA yang telah memberi kesempatan dan kepercayaannya kepada penulis untuk membuat dan menyelesaikan makalah ini. Sehingga kami memperoleh banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama penulis membuat dan menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kepada seluruh rekan penulis yang membantu penyelesaian makalah ini baik berupa bantuan moril maupun materil.
Setelah itu penulis berharap semoga makalah ini berguna bagi pembaca meskipun terdapat banyak kekurangsempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami meminta maaf sebesar-besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan di hati pembaca maupun pengoreksi, karena hingga saat ini penulis masih dalam proses belajar. Oleh karena itu penulis memohon kritik dan sarannya demi kemajauan bersama.
Kisaran, Maret2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I 1
PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang FUNGSI KEPEMIMPINAN 1
1.1 Rumusan Masalah 2
1.2 Tujuan Pembahasan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
1. KEPEMIMPINAN 3
1.1 Pengertian KEPEMIMPINAN 3
1.2 Tipe kepemimpinan 3
2. FUNGSI KEPEMIMPINAN 4
2.1 fungsi kepemimpinan menurut siagian 6
2.2 fungsi kepemimpinan menurut Molly Umairi 8
BAB III PENUTUP 11
3. Kesimpulan 11
DAFTAR PUSTAKA 12
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Persoalan kepemimpinan selalu memberikan kesan yang menarik. Literatur-literatur tentang kepemimpinan senantiasa memberikan penjelasan bagaimana menjadi pemimpin yang baik, fungsi dan tugas pemimpin yang baik. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh kepemimpinan. Suatu ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggungjawab atas kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahkan suatu ungkapan yang mendudukkan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting.
Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku Bawahan agar mau bekerjasama dan bekerja secara produktif untuk mencapai Tujuan organisasi (Hasibuan, 2011: 170). Menurut Badeni (2013: 2), kepemimpinan Dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi suatu Kelompok ke arah tercapainya tujuan. Robbins dan Judge (2015: 410) menyatakan Bahwa kepemimpinan adalah kemampuan memengaruhi suatu kelompok menuju Pencapaian sebuah visi atau serangkaian tujuan. Kreitner dan Kinicki (2010:467) mendefinisikan kepemimpinan sebagai Proses di mana seorang individu memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan Bersama. McShane dan Von Glinow (2010: 360) menyatakan kepemimpinan Adalah tentang memengaruhi, memotivasi, dan memungkinkan orang lain Memberikan kontribusi ke arah efektivitas dan keberhasilan organisasi di mana Mereka menjadi anggotanya. Kepemimpinan adalah proses memengaruhi dan Mendukung orang lain untuk bekerja secara antusias menuju pada pencapaian Sasaran (Newstrom, 2011:171). Kepemimpinan merupakan faktor penting yang Membantu individu atau kelompok mengidentifikasi tujuannya, dan kemudian Memotivasi dari dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Demikian juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya. Membicarakan kepemimpinan memang menarik, dan dapat dimulai dari sudut mana saja ia akan diteropong. Dari waktu ke waktu kepemimpinan menjadi perhatian manusia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian kepemimpinan
2. fungsi-fungsi kepemimpinan
1.3 TUJUAN PERMASALAHAN
1. Untuk Mengetahui Apa Kepemimpinan
2. Untuk Mengetahui Apa fungsi-fungsi Kepemimpinan
BAB II
PEMBAHASAN
KEPEMIMPINAN
1.1 Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan adalah aktivitas mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan mencapai tujuan organisasi. {George R. Terry (1972:458)} Kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha mereka menetapkan dan mencapai tujuan.{ Ralph M. Stogdill dalam Sutarto (1998b:13)}. Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.{ Sutarto (1998b:25)}. Kepemimpinan adalah suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk mempengaruhi kegiatan yang berhubungan dengan anggota kelompok.{ Stoner}. Kepemimpinan adalah perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu kelompok ke suatu tujuan yang akan dicapai bersama (shared goal).{ Hemhiel dan Coons (1957:7)}. Kepemimpinan pada hakikatnya adalah suatu yang melekat pada diri seorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti: kepribadian (personality), kemampuan(ability) dan kesanggupan (capability). Kepemimpinan juga sebagai rangkaian kegiatan (activity) pemimpin yang tidak dapat dipisahkan dengan kedudukan (posisi) serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Kepemimpinan adalah proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, pengikut, dan situasi.{ Wahjosumidjo (1987:11)}.
Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan adalah sifat atau karakter atau cara seseorang dalam upaya mem inibina Dan mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar mau bekerjasama, Komitmen dan setia untuk melaksanakan semua kegiatan sesuai dengan tugas dan Tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi.
1.2 Tipe Kepemimpinan
Menurut (Alma (2009) dalam Fahmi, 2016:73), menjelaskan antara lain :
Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik yang luar biasa Yang akan diikuti oleh para pengikutnya.
Tipe paternalistis bersikap melindungi bawahan sebagai seorang bapak atauSebagai seorang ibu penuh kasih sayang.
Tipe militeristis banyak menggunakan sistem perintah, sistem komando dari Atasan ke bawahan sifatnya keras sangat otoriter, menghendaki bawahan agar Selalu patuh, penuh acara formalitas.
Tipe otokratis berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus Dipatuhi.
Tipe laissez faire ini membiarkan bawahan berbuat semuanya sendiri semua Pekerjaan dan tanggung jawab di lakukan oleh bawahan.
Tipe populistis ini mampu menjadi pemimpin rakyat. Dia berpegang pada Nilai-nilai masyarakat tradisional.
Pemimpin tipe administratif ialah pemimpin yang mampu menyelenggarakanTugas-tugas administrasi secara efektif.
Tipe pemimpin demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan Bimbingan kepada pengikutnya.
FUNGSI KEPEMIMPINAN
Berikut ini terdapat beberapa fungsi kepemimpinan, terdiri atas:
Fungsi Perencanaan
Seorang pemimpin perlu membuat perencanaan yang menyeluruh bagi organisasi dan bagi diri sendiri selaku penanggung jawab tercapainya tujuan organisasi. Manfaat – manfaat tersebut antara lain :
Perencanaan merupakan hasil pemikiran dan analisa situasi dalam pekerjaan untuk memutuskan apa yang akan dilakukanPerencanaan berarti pemikiran jauh ke depan disertai keputusan – keputusan yang berdasarkan atas fakta-fakta yang diketahui
Perencanaan berarti proyeksi atau penempatan diri ke situasi pekerjaan yang akan dilakukan dan tujuan atau target yang akan dicapai.
Perencanaan meliputi dua hal, yaitu :
Perencanaan tidak tertulis yang akan digunakan dalam jangka pendek, pada keadaan darurat, dan kegiatan yang bersifat terus menerus.
Perencanaan tertulis yang akan digunakan untuk menentukan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan atas dasar jangka panjang dan menentukan prosedur-prosedur yang diperlukan.
Setiap rencana yang baik akan berisi :
Maksud dan tujuan yang tetap dan dapat dipahamiPenggunaan sumber-sumber enam M secara tepatCara dan prosedur untuk mencapai tujuan tersebut
Fungsi memandang ke depan
Seorang pemimpin yang senantiasa memandang ke depan berarti akan mampu mendorong apa yang akan terjadi serta selalu waspada terhadap kemungkinan. Hal ini memberikan jaminan bahwa jalannya proses pekerjaan ke arah yang dituju akan dapat berlangusng terus menerus tanpa mengalami hambatan dan penyimpangan yang merugikan. Oleh sebab seorang pemimpin harus peka terhadap perkembangan situasi baik di dalam maupun diluar organisasi sehingga mampu mendeteksi hambatan-hambatan yang muncul, baik yang kecil maupun yang besar.
Fungsi pengembangan loyalitas
Pengembangan kesetiaan ini tidak saja diantara pengikut, tetapi juga unutk para pemimpin tingkat rendah dan menengah dalam organisasi. Untuk mencapai kesetiaan ini, seseorang pemimpin sendiri harus memberi teladan baik dalam pemikiran, kata-kata, maupun tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan kepada anak buahnya pemimpin sendiri tidak pernah mengingkari dan menyeleweng dari loyalitas segala sesuatu tidak akan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan merupakan fungsi pemimpin untuk senantiasa meneliti kemampuan pelaksanaan rencana. Dengan adanya pengawasan maka hambatan – hambatan dapat segera diketemukan, untuk dipecahkan sehingga semua kegiatan kembali berlangsung menurut rel yang elah ditetapkan dalam rencana .
Fungsi Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan merupakan fungsi kepemimpinan yang tidak mudah dilakukan. Oleh sebab itu banyak pemimpin yang menunda untuk melakukan pengambilan keputusan. Bahkan ada pemimpin yang kurang berani mengambil keputusan. Metode pengambilan keputusan dapat dilakukan secara individu, kelompok tim atau panitia, dewan, komisi, referendum, mengajukan usul tertulis dan lain sebagainya.
Dalam setiap pengambilan keputusan selalu diperlukan kombinasi yang sebaik-baiknya dari :
Perasaan, firasat atau intuisi
Pengumpulan, pengolahan, penilaian dan interpretasi fakta-fakta secara rasionalPengalaman baik yang langsung maupun tidak langsung.Wewenang formal yang dimiliki oleh pengambil keputusan.Dalam pengambilan keputusan seorang pemimpin dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut :
Keputusan-keputusan yang sifatnya sederhana individual artinya secara sendirian.
Keputusan-keputusan yang sifatnya seragam dan diberikan secara terus menerus dapat diserahkan kepada orang-orang yang terlatih khusus untuk itu atau dilakukan dengan menggunakan komputer.
Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks dalam arti menjadi tanggung jawab masyarkat lebih baik diambil secara kelompok atau majelis.
Keputusan-keputusan yang bersifat rumit dan kompleks sebab masalahnya menyangkut perhitungan-perhitungan secara teknis agae diambil dengan bantuan seorang ahli dalam bidang yang akan diambil keputusannya.
Fungsi memberi motivasi
Seorang pemipin perlu selalu bersikap penuh perhatian terhadap anak buahnya. Pemimpin harus dapat memberi semangat, membesarkan hati, mempengaruhi anak buahnya agar rajinbekerja dan menunjukkan prestasi yang baik terhadap organisasi yang dipimpinnya. Pemberian anugerah yang berupa ganjaran, hadiah, piujian atau ucapan terima kasih sangat diperlukan oleh anak buah sebab mereka merasa bahwa hasil jerih payahnya diperhatikan dan dihargai oleh pemimpinnya.
Di lain pihak, seorang pemimpin harus berani dan mampu mengambil tindakan terhadap anak buahnya yang menyeleweng, yang malas dan yang telah berbuat salah sehingga merugikan organisasi, dengan jalan memberi celaan, teguran, dan hukuman yang setimpal dengan kesalahannya. Untuk melaksanakan fungsi fungsi ini sebaik- baiknya, seorang pemimpin perlu menyelenggarakan daftar kecakapan dan kelakuan baik bagi semua pegawai sehingga tercatat semua hadiah maupun hukuman yang telah diberikan kepada mereka.
Terdapat fungsi kepemimpinan menurut (Ansory & Indrasari, 2018:83), Antara lain :
Pengambilan keputusan dan merealisasi keputusan itu
Pendelegasian wewenang dan pembagian kerja kepada para bawahan.
Meningkatkan daya guna dan hasil guna semua unsur manajemen
Memotivasi bawahan supaya bekerja efektif dan bersemangat
Mengembangkan loyalitas, imajinasi, dan kereativitas bawahan
Pemprakarsai, penggiat, dan pengendali rencana
Mengkordinasi dan mengintegrasi kegiatan-kegiatan bawahan.
2.1 Fungsi kepemimpinan menurut siagian
Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya. (Ramli dkk. 2014 : 809) Fungsi kepemimpinan ini berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/organisasi masing-masing. Berbagai kriteria digunakan untuk menilai efektifitas kepemimpinan seseorang. Kriteria tersebut berkisar pada kemampuan pimpinan berperan dalam menjalankan berbagai fungsi-fungsi kepemimpinan, sebagaimana dikemukakan oleh Siagian (2003) sebagai berikut :
Pimpinan Selaku Penentu Arah
Yaitu setiap birokrasi, baik dibidang kenegaraan, keniagaan, politik, sosial, dan birokrasi kemasyarakatan lainya, diciptakan atau dibentuk sebagai wahana untuk mencapai tujuan tertentu, baik sifatnya jangka panjang, jangka pendek yang tidak mungkin tercapai apabila tidak diusahakan dicapai oleh anggotannya yang bertindak sendiri-sendiri, tanpa ditentukan arah oleh pimpinan.
Pimpinan Sebagai Wakil Dan Juru Bicara Birokrasi
Yaitu dalam rangka pencapaian tujuan, tidak ada birokrasi yang bergerak dalam suasana terisolasi. Artinya, tidak ada birokrasi yang akan mampu mencapai tujuannya tanpa memelihara hubungan yang baik dengan berbagai pihak diluar birokrasi itu sendiri, yaitu pihak stekeholder.
Pimpinan Selaku Komunikator
Yaitu pemeliharaan baik keluar maupun ke dalam dilaksanakan dalam proses komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Tidak jarang pemimpin yang mempunyai visi atau misi yang besar gagal menyampaikan visi dan misi yang ia inginkan kepada anak buahnya atau teamnya karena ketidakmampuan berkomunikasi dengan baik sehingga teamnya kehilangan arah.
Aldi 2014 : 11 Komunikasi yang efektif merupakan usaha untuk memenciptakan suasana saling pengertian, melancarkan suatu usaha, membangkitkan kesadaran dan idealisme serta memotivasi untuk bekerja lebih keras lagi. Didalam komunikasi yang efektif, seorang komunikator yang baik tidak selalu memimpin percakapan tanpa memberikan kesempatan kepada orang lain memberikan jawaban-jawabnya. Pada waktu-waktu tertentu dia juga harus bertindak sebagai pendengar yang baik.
Komunikasi yang tidak lancar antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi atau pemerintahan sering berpengaruh pada produktifitas kerja yang cenderung buruk kerena terganggu suatu pekerjaan yang tidak hanya melibatkan bagian-bagian tertentu tetapi juga meluas pada bagian lain pekerjaan yang lain. Perlu diperhatikan bahwa dengan membuka komunikasi yang efektif dengan bawahan akan menjadi pendorong bagi para bawahannya untuk bekerja secara optimal, efisien, efektif dan meningkatkan produktifitas kerja mereka yang secara tidak langsung akan memenuhi target dan sasaran bagi suatu organisasi.
Pimpinan Sebagai Mediator
Yaitu dalam kehidupan birokrasi, selalu saja ada situasi konflik yang harus di atasi baik dalam hubungan ke luar maupun dalam hubungan ke dalam birokrasi. Pembahasan tentang fungsi pimpinan sebagai mediator difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang mungkin timbul dalam hubungan keluar dihadapi dan diatasi. Hal ini disebabkan karena konflik-konflik yang terjadi atau adanya perbedaan-perbedaan kepentingan dalam organisasi menuntut kehadiran seorang pemimpin dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Sebagai penengah dalam suatu konflik yang mungkin terjadi didalam birokrasi itu sendiri.
Pimpinan Selaku Integrator Yang Efektif, Rasional, Objektif, Dan Netral.
Yaitu merupakan kenyataan kehidupan birokrasi bahwa timbulnya kecendrunganberfikir dan bertindak bekotak-kotak dikalangan para anggota birokrasi dapat diakibatkan oleh sikap positif, ataupun sikap negatif. Dikatakan dapat bersifat positif karena danya tekad dan kemauan keras di kalangan para anggota birokrasi yang tergabung dalam satu kelompok tertentu untuk berbuat seoptimal mungkin bagi birokrasi. Akan tetapi sikap demikian dapat mempunyai dampak negatif bagi kehidupan birokrasi apabila dalam usaha berbuat sebaik mungkin bagi birokrasi, para anggota birokrasi yang bersangkutan lupa bahwa keberhasilan satu kelompok yang bekerja sendirian belum menjamin keberhasilan birokrasi secara menyeluruh. Adanya pembagian tugas, sistem alokasi sumber daya, dana dan tenaga serta spesialisasi pengetahuan dan keterampilan dapat menimbulkan sikap, perilaku dan tindakan bermacam-macam sehingga diperlukan integrator utama pada hirarki puncak organisasi. Integrator itu adalah pemimpin, semakin tinggi kedudukan seseorang dalam hirarki kepemimpinan dalam organisasi, semakin penting pula makna peranan tersebut.
Stoner dalam buku Pasolong (2010:22) mengatakan bahwa fungsi kepemimpinan adalah agar seseorang beroperasi secara efektif. Kelompok memerlukan seseorang untuk melakukan dua hal fungsi utama, yaitu: (1) Berhubungan dengan tugas atau memecahkan masalah, (2) Memelihara kelompok sosial, yaitu tindakan seperti menyelesaikan perselisihan dan memastikan bahwa individu merasa dihargai oleh kelompok. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam situasi sosial suatu kelompok/ organisasi.
Pengertian Fungsi Kepemimpinan menurut Kartono (2005) yaitu bahwa fungsi kepemimpinan ialah memacu, menuntun dan membimbing, membangun dan memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja, mengendalikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan yang efisien dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana.
2.2 fungsi kepemimpinan menurut Molly Umairi
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengambil suatu keputusan dan dapat dilaksanakan serta memperlancar pencapaian tujuan organisasi. Secara operasional dapat dibedakan dalam lima fungsi pokok kepemimpinan dalam Molly umairi, (2009:12-13) yaitu:
Fungsi instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menetukan apa, bagimana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif memerlukan kemampuan untuk mengerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
Fungsi konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Ketika pemimpin akan mengambil keputusan biasanyamemerlukan beberapa pertimbangan yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya. Konsultasi dilakukan untuk mendengarkan pendapat dan saran kepada semua unsur penting dalam suatu organisasi.
Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannnya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semuanya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerjasama dengan tidak memcampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagi pemimpin dan bukan pelaksana.
Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Oarang-orang penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.
Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses dan efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengesahan, koordinasi dan pengawasan.
Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi merupakan sesuatu fungsi yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
a. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi dan menyediakan fasilitasnya.
b. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing, staffing, directing, commanding, controling.
Menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungan langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu. Pemimpin harus berusaha menjadi bagian didalam situasi sosial kelompok atau organisasinya.
Fungsi kepemimpinan menurut Hadari Nawawi memiliki dua dimensi yaitu:
1) Dimensi yang berhubungan dengan tingkat kemampuan mengarahkan dalam tindakan atau aktivitas pemimpin, yang terlihat pada tanggapan orang-orang yang dipimpinnya.
2) Dimensi yang berkenaan dengan tingkat dukungan atau keterlibatan orang-orang yang dipimpin dalam melaksanakan tugas-tugas pokok kelompok atau organisasi, yang dijabarkan dan dimanifestasikan melalui keputusan-keputusan dan kebijakan pemimpin.
Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuannya serta mampu memenuhi tanggung jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para manajernya (pimpinannya). Apabila manajer mampu melaksanakan fungsi-fungsinya dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan dapat mencapai sasarannya. Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya atau anak buahnya. Jadi, seorang pemimpin atau kepala suatu organisasi akan diakui sebagai seorang pemimpin apabila ia dapat mempunyai pengaruh dan mampu mengarahkan bawahannya ke arah pencapaian tujuan organisasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mengambil suatu keputusan dan dapat dilaksanakan serta memperlancar pencapaian tujuan organisasi. fungsi kepemimpinan adalah agar seseorang beroperasi secara efektif. Kelompok memerlukan seseorang untuk melakukan dua hal fungsi utama, yaitu: (1) Berhubungan dengan tugas atau memecahkan masalah, (2) Memelihara kelompok sosial, yaitu tindakan seperti menyelesaikan perselisihan dan memastikan bahwa individu merasa dihargai oleh kelompok. Fungsi kepemimpinan merupakan gejala sosial, karena harus diwujudkan dalam situasi sosial suatu kelompok/ organisasi.
Fungsi kepemimpinan berhubungn langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada diluar situasi itu Pemimpin harus berusaha agar menjadi bagian didalam situasi sosial keiompok atau organisasinya.
· Pimpinan selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha pencapaian Tujuan
· Wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak di luar organisasi.
· Pimpinan selaku komunikator yang efektif
· Mediator yang andal, khususnya dalam hubungan ke dalam, terutama dalam menangani situasi konflik.
· Pimpinan selaku integrator yang efektif, rasional, objektif, dan netral.
fungsi kepemimpinan ialah memacu, menuntun dan membimbing, membangun dan memberi atau membangun motivasi-motivasi kerja, mengendalikan organisasi, menjalin jaringan-jaringan komunikasi yang baik, memberikan supervisi/pengawasan yang efisien dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan ketentuan waktu dan rencana.
DAFTAR PUSTAKA
HarbaniPasolong. 2010. Kepemimpinan Birokrasi. Alfabeta. Makassar.
Charles J Keating, Kepemimpinan: Teori Dan Pengembangannya (Yogyakarta: KANISIUS, 1986), Ed. Mangunhardjana, Hal 9.
Kartono, Kartini. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Siagian, Sondang. P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Ramli dkk. 2014. Peran Kepemimpinan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara.EjournalAdministrativeReform, Volume 2, Nomor 1, 2014. 809-810
Aldi. 2014. Analisis fungsi kepemimpinan camat kubu kabupaten rokan hilir. JomFisip Volume 1 No. 2 oktober 2014. 11
RAB. 2012. Bab 1 pendahuluan skripsi. UNHAS. 11-12
Komentar
Posting Komentar